Sunday, January 31, 2010

Panduan sukses bisnis web proxy


Pada saat heboh kasus blokir situs di Indonesia, ada satu pihak yang tersenyum. Mereka adalah para pemilik situs web proxy. Kenapa? Karena semakin banyak situs yang diblokir, maka kans mereka untuk mendapat tambahan pengguna semakin besar. Tidak hanya di pasar lokal, di luar negeri pun kebanyakan pemakai layanan web proxy adalah para pelajar, mahasiswa, maupun pekerja yang situs favoritnya menjadi korban kebijakan blokir di tempat mereka mengakses internet.

Pada awalnya, saya termasuk yang heran kenapa begitu banyak orang yang tertarik untuk masuk ke bisnis web proxy. Selain saingannya banyak, mencari hosting yang memperbolehkan situs web proxy gampang-gampang susah. Kalau pun ada, harganya pun di atas standar. Namun sekarang, setelah mencoba sendiri masuk ke dalam bisnis tersebut dengan bermodal beli 2 buah e-book tentang bisnis web proxy, akhirnya saya paham bahwa sebenarnya berbisnis dengan menyediakan layanan ini kepada yang membutuhkan adalah hal yang cerdas.

Sedikit hitung-hitungan. Situs web proxy saya dibuka pada tanggal 14 April lalu. Scriptnya gratis, tapi total biaya yang saya keluarkan untuk hosting, domain, dan promosi (saya memilih alternatif cepat) adalah sebesar $150. Timbal baliknya, situs web proxy tersebut mendapatkan pengunjung Getting Rich With Web Proxy | 3 unik 3000 ~ 5000 per hari dan penghasilan rata-rata $7 - $10 kumulatif dari Google AdSense
dan AdBrite. Balik modal kan?

Download Ebook